Sebagai penulis, saya pribadi mengasumsikan bahwa League of Legends adalah game developer dengan champion yang sangat mudah dipahami, namun keseluruhan game tersebut-lah yang akan sangat sukar untuk dipahami. Hal ini tentunya adalah perbandingan saya pribadi terhadap game lain dengan genre yang sama dari League of Legends. Hal ini bisa dibuktikan dengan banyaknya artwork buatan para fans di suatu komunitas, yang mana merupakan hal kecil namun bisa memiliki imbas yang sangat besar. Tentunya, ada hal-hal lain selain artwork yang sangat memacu Riot Games memberikan update baru, terutama pada champion mereka. Namun, hal ini bukan menjadi masalah dari para pemain League of Legends Indonesia untuk berhenti bermain League of Legends game developer.
League of Legends bahkan pernah mendapatkan penghargaan “Most Played PC Game in the World”. Beberapa Champion mendapat mekanik yang lebih sederhana di kemampuan mereka untuk bisa dipakai di dalam game. Jax atau Lee Sin bisa lebih mudah melakukan dash tanpa perlu menaruh Ward lebih dulu. Sementara itu, beberapa Champion lain seperti Twisted Fate, Vayne, dan Vi mendapat penyesuaian kemampuan pasif yang harus diaktifkan dengan menekan tombol. Pada kesempatan yang sama, Regional Producer League of Legends Garena, Kevin Huang, juga turut mengucapkan rasa terima kasihnya, serta menyebut Riot Games sebagai mitra yang baik untuk diajak bekerja sama game developer.
Kalian juga bisa mendapat kualitas kosmetik yang lebih bagus dengan efek recalli dan animasi bahkan untuk tierskin yang paling rendah sekalipun. Tim pengembangan Wild Rift layak mendapat apresiasi karena mereka mampu menyediakan sampai 50 lebih Champion di pembukaan open beta. Tentu angka ini tidak bisa dibilang sedikit dan performa para Champion sangat memuaskan. Tim Wild Rift terlihat sangat hati-hati menyesuaikan kemampuannya ini untuk bisa tampil lebih aksesibel. Berikutnya ada GM-B2100LL-1A, model ini mengadaptasi seri 2-11 yang juga dijuluki sebagai CasiOak karena memiliki case oktagonal yang mirip dengan Royal Oak dari Audemars Piguet. Sementara ukuran case-nya sedikit lebih kecil dari GA-2100, yaitu 49,8 mm x 44,4 mm x 12,8 mm dengan bobot 165 gram game developer.
Menariknya, upgrade ability di game ini tidak bersifat permanen seperti game JRPG pada umumnya, sehingga ia lebih cenderung bongkar pasang karena tiap skill punya dua jalur A dan B untuk Anda buka. Jika Anda tidak menyukai upgrade-nya atau merasa tidak cocok, maka AP tersebut bisa Anda ambil lagi untuk dipindahkan ke ability lain. Pada game League of Legends pemain akan menggunakan sebuah karakter yang dipanggil “Champion” dengan ability yang unik untuk melawan tim musuh yang dikontrol oleh pemain atau AI.
Layaknya sepak bola atau olahraga tradisional lain, League of Legends pun memiliki para pemain profesional yang sangat mendukung untuk tim tersebut meraih kemenangan. Di dalam sebuah komunitas, tentunya terdapat masing-masing individu yang sangat pro dan sangat kontra terhadap sebuah game dan developernya. Inilah mengapa, yang menjadi patokan matinya sebuah game atau tidak bukan dilihat dari apa yang ada di Indonesia, namun yang ada di dunia.
Pasalnya, semua skills yang dia punya berfungsi untuk memperkuat rekan satu timnya. League of Legends versi mobile tidak akan jauh berbeda dari dengan versi PC dari sisi gameplay. Perbedaannya terdapat pada optimasi game untuk perangkat mobile, kontrol virtual, map baru dan sesi pertarungan, yang akan dibatasi sekitar menit game developer.
Health menunjukkan kesehatan, Mana digunakan untuk melancarkan skill/sihir, sementara Overcharge berfungsi sebagai pengganti Mana apabila ia tidak mencukupi. Selain ketiga meteran di atas, ada juga Ultimate Meter berwarna jingga yang bisa dipakai untuk melancarkan serangan spesial. Pernah menjadi game MOBA dengan pemain terbanyak di dunia, League of Legends (LOL) memang punya segudang potensi untuk melebarkan sayapnya. Selaku game developer sekaligus publisher, Riot Games berupaya untuk menggali lebih dalam dunia dan karakternya.